Cara Pengurangan Limbah Produksi

Pengurangan limbah produksi merupakan langkah penting untuk menjaga lingkungan dan meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem. Selain itu juga pengurangan limbah produksi juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meminimalkan dampak lingkungan. Ada beberapa cara dalam pengurangan limbah produksi:

1. Menerapkan Metode Lean Manufacturing:

  • Identifikasi dan Eliminasi Muda (Muda/Seven Wastes): Fokus pada eliminasi tujuh pemborosan, seperti overproduction, waiting, transportation, over-processing, inventory, motion, dan defects.
  • Just-in-Time (JIT): Produksi berdasarkan permintaan untuk mengurangi overproduction dan inventaris yang tidak perlu.

2. Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle):

  • Reduce (Mengurangi): Kurangi penggunaan bahan baku dan kemasan yang tidak perlu, serta produksi barang yang tidak diperlukan.
  • Reuse (Menggunakan kembali): Manfaatkan kembali barang-barang atau material yang masih dapat digunakan, baik di dalam proses produksi maupun di luar.
  • Recycle (Mendaur ulang): Daur ulang material seperti kertas, plastik, logam, dan kaca untuk mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru.

3. Analisis Value Stream Mapping (VSM):

  • Visualisasi Aliran Nilai Produksi: Identifikasi proses dan aktivitas yang tidak menambah nilai (waste) dalam alur produksi.
  • Identifikasi Poin Pemborosan: Tinjau proses dan identifikasi poin-poin pemborosan, lalu rencanakan untuk menghilangkannya.

4. Penggunaan Teknologi Hijau:

  • Investasikan dalam teknologi yang lebih efisien secara energi dan ramah lingkungan untuk proses produksi.
  • Gunakan teknologi untuk memonitor dan mengoptimalkan konsumsi bahan baku dan energi.

5. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001):

  • Sertifikasi dan Kepatuhan: Implementasikan standar lingkungan untuk memastikan bahwa proses produksi memperhatikan praktik ramah lingkungan.

6. Monitoring dan Evaluasi:

  • Lakukan pemantauan terus-menerus terhadap jumlah dan jenis limbah yang dihasilkan.
  • Evaluasi keberhasilan program pengurangan limbah dan identifikasi area yang masih perlu perbaikan.

7. Penerapan 5S:

  • Sort (Pilah): Identifikasi peralatan, material, dan proses yang tidak diperlukan.
  • Set in Order (Atur): Susun barang dan peralatan agar mudah diakses.
  • Shine (Bersihkan): Jaga kebersihan dan keteraturan area kerja.
  • Standardize (Standarisasi): Tetapkan prosedur standar untuk mempertahankan kebersihan dan keteraturan.
  • Sustain (Pelihara): Pertahankan praktik-praktik 5S.

8. Inovasi Berkelanjutan:

  • Dorong inovasi dalam proses produksi untuk menghasilkan lebih sedikit limbah.
  • Kolaborasi dengan lembaga riset dan universitas untuk mengembangkan solusi baru dalam pengurangan limbah produksi.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah diatas, perusahaan dapat mengurangi jejak lingkungan mereka dan menciptakan operasi yang lebih berkelanjutan.

Sumber : teknik.uma.ac.id

Leave a Comment

Open chat
1
Hai, ada yang bisa kami bantu?